“Iis, pas lebaran nanjak Marapi yuk” Kurang lebih begitu ajakan Afdhal sebulan sebelum puasa kemarin. Ajakan yang tanpa pikir panjang langsung kuiyakan. Entah kapan tepatnya dan bagaimana realisasinya, lihat nanti saja, begitu pikirku. Dan kita hampir tak pernah membicarakannya lagi dengan serius. Selalu “lihat nanti saja”. Begitulah, sederhana dan hampir tak terencana. Perjalananku menuju puncak…
“Ke Munara asik nih, jalan malam ini besok pagi dah di Jakarta lagi.” Tak banyak yang menanggapi komentar bernada ajakan lepas ini. Tapi aku langsung unjuk jari, “I am in, asal besok pagi dah di Jakarta lagi.” Hingga tiga jam kemudian, tidak ada pembahasan serius mengenai trip dadakan ke Munara ini. Aku juga lumayan kelelahan…
“Ada yang mau gabung tektok Merbabu-Merapi, 21-22 Maret?” tawaran singkat yang cukup menggiurkan sekaligus agak menakutkan ini mengawali perkenalanku dengan Keluarga Tektok. Sedikit ragu namun didesak oleh rasa penasaran, aku menerima tawaran (tantangan) itu. Begitulah, akhirnya aku diundang ke sebuah group WhatsApp bernama “Tek Tok Team”. Group ini seringkali ramai oleh diskusi terutama mengenai trip…
Masih tergambar jelas di ingatanku, 30 Agustus 2014 sekitar pukul 7 pagi, tertatih merangkak di tanjakan terjal berpasir menuju puncak Mahameru. Betapa ingin aku menyerah saat itu. Lapar, haus, capek, semua bercampur aduk memaksa langkahku berhenti. Tapi teman-teman seperjalanan dengan setia menyemangati dan menemani setiap langkah kecilku, hingga akhirnya langkah kecil itu membawaku ke singgasana para dewa, Mahameru. Well, itu…
Jejak Langkah 